Penerapan Data Analytics dalam Pengambilan Keputusan Bisnis di Indonesia
Saat ini, pengambilan keputusan bisnis sudah tidak bisa lagi mengandalkan insting semata. Semakin kompleksnya dunia bisnis, membuat para pelaku bisnis harus memanfaatkan berbagai metode dan alat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan efektif. Salah satu alat yang sedang banyak digunakan adalah data analytics.
Penerapan data analytics dalam pengambilan keputusan bisnis di Indonesia menjadi semakin penting mengingat tingginya persaingan di pasar. Dengan menggunakan data analytics, perusahaan dapat menggali potensi yang tersembunyi dan memprediksi tren pasar yang akan datang. Selain itu, data analytics juga membantu dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan meningkatkan efisiensi operasional.
Menurut John Tukey, seorang tokoh dalam bidang statistik, “The combination of some data and an aching desire for an answer does not ensure that a reasonable answer can be extracted from a given body of data.” Hal ini menunjukkan bahwa data analytics tidak hanya tentang mengumpulkan dan menganalisis data, tetapi juga tentang bagaimana mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis tersebut.
Di Indonesia, beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan data analytics dalam pengambilan keputusan bisnis mereka. Salah satu contoh sukses adalah Gojek, perusahaan teknologi yang menggabungkan layanan transportasi dan pembayaran digital. Menurut Nadiem Makarim, pendiri Gojek, data analytics menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan Gojek dalam menghadapi persaingan yang ketat. Dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia, Nadiem mengatakan, “Gojek memiliki tim data analytics yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang pelanggan dan pasar.”
Selain itu, Bank Central Asia (BCA) juga telah mengimplementasikan data analytics dalam pengambilan keputusan bisnis mereka. Dalam sebuah artikel di Bisnis.com, Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa penerapan data analytics telah membantu BCA dalam mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan kepuasan nasabah. Ia juga menambahkan, “Data analytics memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas dan cepat berdasarkan fakta yang ada.”
Namun, penerapan data analytics dalam pengambilan keputusan bisnis di Indonesia masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh semua perusahaan. Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute, hanya sekitar 20% perusahaan di Indonesia yang mengimplementasikan data analytics secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang belum menyadari potensi besar yang dapat mereka peroleh melalui penggunaan data analytics.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia perlu memberikan dukungan dan insentif kepada perusahaan untuk menerapkan data analytics dalam pengambilan keputusan bisnis mereka. Selain itu, perusahaan juga perlu meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam menggunakan data analytics. Dalam sebuah artikel di Katadata.co.id, Ahmad Syafii Maarif, seorang pakar teknologi informasi, mengatakan, “Penerapan data analytics membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melibatkan karyawan dalam pelatihan dan pengembangan yang berkaitan dengan data analytics.”
Dalam era digital yang semakin maju, pengambilan keputusan bisnis yang berbasis data analytics menjadi keharusan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan potensi data analytics dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk mulai menerapkan data analytics dalam pengambilan keputusan bisnis mereka agar dapat bersaing dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.